Kunjungan ke Rumah BatikPeninggalan nenek moyang bangsa Indonesia, salah satunya adalah keahlian membatik, yaitu suatu kerajinan tangan pada lembaran kain dengan membentuk motif khas tertentu, yang kali ini siswa-siswi RA Insan Taqwa selama 2 hari (untuk TK B pada Rabu, 23 Maret dan TK A Kamis, 24 Maret 2016) mengunjungi Rumah Batik Jawa Timur yang ada didaerah Margorejo Wonocolo sekaligus anak-anak diajari teknik dasar membatik oleh para pengrajin batik di Rumah Batik yang memiliki ratusan koleksi batik dari daerah di Jawa Timur seperti Batik Jombang, Lamongan, Sidoarjo, Situbondo, Bangkalan, Sumenep, Surabaya dan masih banyak lagi.

SAM_1327Pak Syarif Usman12910657_1162421810464389_139862542_nSAM_1356SAM_1376SAM_1363SAM_139012884477_1162421860464384_1969824594_n12910569_1162421523797751_1133453737_nDihari pertama, rombongan siswa didampingi oleh Bunda Halimah dan Ustad Achung beserta para bunda wali kelas dan anak-anak dibagi menjadi 2 kelompok, dimana kelompok pertama Bunda Putri dan Bunda Ulfa terlebih dahulu mendapat penjelasan dari Bapak Syarif Usman, pria keturunan Arab yang fasih berbahasa Madura, tentang sejarah Rumah Batik Jawa Timur ini. Bahwa Rumah Batik Jatim ini peninggalan Ibunda Faiqoh Ismail ibu dari bapak Syarif Usman sebagai putra ke 7 yang meneruskan usaha ini bersama istri dan satu putri mungilnya. Dirumah batik ini menampung karya batik pengrajin dari pembatik Jawa timur dan dijual diajang pasar pameran atau expo. Jadi disini sering dibuat sebagai tempat wisata kunjungan turis lokal atau manca negara untuk belajar membatik sekaligus berbelanja.

Anak-anak juga dijelaskan bahwa tahapan membatik ada 5, pertama design atau menggambar, dan langsung anak-anak diberi kain putih seluas sapu tangan dan pensil diminta untuk menggambar, menulis nama dan cita-cita mereka. Dan yang kedua pembantikan dengan menggunakan malam cair dan canting, ketiga pewarnaan dengan teknik celup, keempat plorotan dengan air untuk menghilangkan malam dan kelima cuci kering atau setengah basah.
Anak-anakpun langsung praktek keluar dibantu dengan karyawan pak usman yaitu mbak siti yang asli pengrajin batik kawakan dibantuk dengan Mbak Misrina, Mbak Intan, Mbak Putri, Mbak Salsabila dan Mbak Ana para siswa magang mbatik, membantu anak-anak membantik nama dan gambar mereka disapu tangan. Selanjutnya kelompok II masuk didampingi bunda Jia dan Bunda Ros, anak-anak TK B 2 mendapat penjelasan yang sama sambil ditunjukkan batik surabaya selebar 2 meter yang mempunyai ciri khas ada Suro dan Boyo serta itik angsa.

Begitu selanjutnya semua pun membatik sampai ada yang kepanasan saat membatik, tapi langsung diberi minyak tawon dan banyak anak-anak yang tidak tahan dengan panas malam cair saat menetes ditelapak tangan pada mereka sudah menahan dengan alas kain, dan banyak pula canting anak-anak yang tidak lurus sehingga tumpah di kain, mpok siti mengajarkan agar cantingnya ditus dulu kemudian didongakkan keatas dan digores pelan dan cepat dan seterusnya.
Selesai membatik karya anak-anak dikumpulkan dan dan diwarnai dengan dicelup, mpok Siti sudah menyiapkan 2 wajan besar yang berisi warna biru dan hijau. Dan secara langsung setelah dicelup lalu dijemur dan alhamdulillah setelah menunggu agak lama sambil foto-fotoan dengan pemilik galeri akhirnya karyawan magang pak Usman membungkus sapu tangan anak-anak diplastik dan menjadi buah tangan dibawa pulang walau masih ada yang belum kering.

Dihari kedua, Kamis, 24 April 2016, rombongan TK A didampingi oleh bunda Silvi, Lia, Wanda dan Fia. Bunda Silvi dan Bunda Lia mengatur proses pembelajaran anak-anak hari ini. Dan masih seperti yang kemarin. Proses belajar anak-anak langsung dengan pak Syarif Usman, yang hari ini mengenakan batik warna kuning begitu pula dengan warna kain sapu tangan anak-anak diwarnai dengan warna cerah Merah. Anak-anak tetap dibagi jadi 2 kelompok bergantian dan membatikpun secara bergantian. Tak lupa saat pulang mereka harus foto bersama pula.

GALLERY PHOTO :

Leave a comment